"Sayap - Sayap Patah" - Kahlil Gibran

 Sayap - Sayap Patah - Kahlil Gibran


          Kahlil Gibran, siapa yang tak mengenalnya. Tanyalah pada pohon cemara di pegunungan Himalaya, pasti ia mengenal Gibran. Tanyailah seekor unta yang sedang beristirahat di bawah pohon kurma, ia pasti juga mengenal Gibran. Siapa sebenarnya Gibran? Apa yang membuatnya sangat terkenal sehingga pohon dan unta pun mengenalnya? 






          Gibran Kahlil Gibran, seorang anak dari keluarga Katolik Maronit yang lahir di Basyari, Lebanon pada 10 April 1883. Ia adalah seorang penyair, pelukis, pemahat, penulis, filsuf, pakar teologi, dan juga seorang seniman seni rupa. Tapi ia lebih terkenal sebagai seorang penyair, seorang yang mampu menenangkan dunia dari kesedihan yang fana, membuat yang buta mampu melihat indahnya semesta, semua ia lakukan hanya dengan sepatah kata. Sungguh karya - karya Gibran memang luar biasa, hanya orang berhati batu yang tidak tegetar oleh-nya. Diantara karya - karya nya yang melegenda, Sayap -  Sayap Patah adalah pusaka bagi saya, sebuah kumpulan kata yang mengadung perjalanan pada fana, sekumpulan kata yang tak bisa dijelaskan oleh kata - kata, hanya hati yang tulus yang bisa mengambil rasa dari pada-nya. Tentu saja saya akan menunjukan betapa indah karya-nya, tak perlu banyak bicara, silahkan wahai saudara, kau nikmati indahnya sastra! 


Sayap - Sayap Patah

Wahai langit
tanyakan pada-nya
mengapa dia menciptakan sekeping hati ini…
begitu rapuh dan mudah terluka…

saat di hadapkan dengan duri-duri cinta
begitu kuat dan kokoh
saat berselimut cinta dan asa…

mengapa dia menciptakan rasa sayang dan rindu
di dalam hati ini…
mengisi kekosonga di dalamnya
menyisahkan kegelisahan akan sosok sang kekasih

menimbulkan segudang tanya
menghinpun berjuta asa
menberikan semangat…

juga meninggalkan kepedihan yang tak terkira
mengapa dia menciptakan kegelisahan dalam relung jiwa

kegelisahan dalam relung jiwa
meghepit banyangan
menyesakkan dada…
tak berdaya melawan gejolak yang menerpa…
wahai ilalang…
pernah kan kau merasakan rasa yang begitu menyiksa ini…

mengapa kau hanya diam
katakan padaku
sebuah kata yang bisa merendam gejolak hati ini…
sesuatu yang dirasakan raga ini…
sebagai pengobat tuk rasa sakit yang tak terkendali


desirangan angin membuat berisik dirimu
seolah ada sesuatu yang kau ucapkan padaku
aku tak tahu apa maksudmu
hanya menduga… bisikanmu

mengatakan ada seseorang di balik bukit sana..
menunggu dengan setia…
menghargai apa arti cinta…

hati yang terjatuh dan terluka
merobek malam menoreh seribu duka
kukepakkan sayap-sayap patahku
mengikuti hembusan angin yang berlalu


menancapkan rindu…
disudut hati yang beku…
dia retak, hancur bagai serpihan cermin

berserakan …
sebelum hilang di terpa angin…
sambil tertunduk lemah…
ku coba kembali mengais sisa hati
bercampur baur dengan debu

ingin kurengkuh…

ku gapai kepingan di sudut hati…
hanya banyangan yang kudapat..
ia menghilang saat mentari turun dari peraduanya

tak sanggup ku kepakkkan kembali sayap ini
ia telah patah…

tertusuk duri duri yang tajam…
hanya bisa meratap…
meringis…
mencoba mengapai sebuah pengangan…



Puisi Oleh : Kahlil Gibran  Video Oleh : Elang Malam (YouTube)




Artikel Oleh : Armandya Danu (armandya.danu@gmail.com)
Puisi Oleh : Kahlil Gibran
Video Oleh : Elang Malam (YouTube)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Salam Kenal, Ya!

The Road Not Taken - Robert Frost

10 Petuah Cinta Jalaludin Rumi